ADAT KEBIASAAN dalam Novel tahun 20an

Author: nana rudiana // Category:
ADAT KEBIASAAN dalam Novel
Masyarakat dan budaya dadalah dua hal yang tak mungkin dipisahkan.Dimana berkembang sekelompok masyarakat,di situlah berakarnya budaya masyarakat tersebut.Hal itu berlaku pada masyarakat tempo dulu sampai masyarakat sekarang.Untuk mengetahui keberadaan budaya masyarakat tempo dulu,dapat kita lakukan melalui penelitian fakta sejarah.Salah satu fakta sejarah adalah hasil karya budaya tulis berupa karya sastra.
Novel,yang yang dikenal dengan sebutan roman,sudah bias kita temukan sebagai hasil karya masyarakat tahun 2o-30an.Sejarah sastra mencatat beberapa judul novel kala itu sebagai berikut.
o Judul : Azab dan sengsara
Karya : Merari siregar
Penerbit : Balai pustaka tahun 1920
o Judul : Asmara djaya
Karya : Adinegoro
Penerbit : Balai pustaka tahun 1928
o Judul : Kalau tak unting
Karya : Selasih
Penerbit : Balai pustaka
o Judul :Salah asuhan
Karya : Abdul muis
Penerbit : Balai pustaka 1928
o Judul : Siti nurbaya
Karya : Marah rusli
Penerbit : Balai pustaka 1922

Judul – judul novel tahun 20-30an tersebut baru sebagian kecil sebagai contoh bahwa pada kurun waktu 20-30an budaya cerita prosa telah cukup berkembang di nusantara.Pada pembelajaran ini kalian dapat amati temuan berupa adat dan kebiasaan pada novel 20-30an.Tentu saja hal itu harus dilakukan dengan ketekunan kalian mencari lalu membaca novel – novel tersebut.
Contoh:
Adat dan kebiasaan yang bias ditemukan pada novel “Azab dan sengsara” sebagai berikut.
o Menikahkan anak secara paksa (jodoh dipilih orangtua)
Aminudin di jodohkan dengan wanita bukan pilihanya
o Harta merupakan pertimbangan dalam menjodohkan anak
Mariaman berasal dari keluarga kurang mampu maka ditolak oleh keluarga Aminudin.
o Poloigami (laki – laki dengan isteri lebih dari satu)
o Kasibun mmengaku perjaka ternyata telah beristri,dan mariamin dijadikan isteri kedua
o Kebiasaan minum dan berjudi
Sutan baringin ayah mariamin menjadi bangkrut karena kebiasaan berjudi dan minum.

APRESIATOR

Author: nana rudiana // Category:
Pengertian Apresiator

Apresiator adalah yang menikmati karya seni kemudian memberikan penilaian terhadap karya seeni itu.Dalam melakukan penilaian tentu tak lepas dua hal berikut.
 Memuji hasil karya seni
 Mengkritik hasil karya seni itu.
Mungkin bolehlah disamakan dengan apa yang dilakkukan para komentator pada acara seleksi bernyanyi yang sering disiarkan di televise.Para komentator itu menuikmati,memberikan penilaian,termasuk memuji dan memberikan keritik kepada peserta kontes.
Agar kalian bias menjadi apresiator atau komentator yang baik dalam nmenilai sebuah karya seni,perhatikan 2 hal berikut.
I. Objektivitas
Menilai orang didalamnya terdapat kegiatan memuji dan mengkritik harus disampaikan dengan objektif,tanpa memihak.
II. Bahasa yang lugas dan santun
Penyampaian kritik maupun pujian sebaiknya sdisampaikan dengan bahasa yang lugas dan penuh kesantunan. Hal itu dimaksudka agar pihak yang diberi kritik bias menerima kritik itu.

ALUR

Author: nana rudiana // Category:
Pengertian Alur
Alur adalah jalinan peristiwa yang sambung-menyambung membentuk sebuah cerita.Biasanya peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita itu saling berhubungan dengan hubungan sebab akibat.Alur cerita terdiri atas tahapan-tahapan cerita dari awal hingga akhir cerita.Jumlah penahapan alur setiap cerita tidak selalu sama.Pola-pola pengembangan cerita yang dapat kita jumpai,antara lain sebagai berikut.
Berdasarkan periode pengembangannya
Alur normal :(1)→(2)→(3)→(4)→(5)
Alur sorot balik :(5)→(4)→(3)→(2)→(1)
Alur maju mundur :(4)→(5)→(1)→(2)→(3)
Periode tersebut meliputi :
Tahap perkenalan atau pengantar
Pemaparan untuk membantu pembaca mengenali tokoh dan tempat sehingga pembaca terbantu untuk mengikuti jalan cerita.
Tahap penampilan masalah
Pada tahapan ini, mulai terjadi konflik antar pelaku cerita
Tahap puncak ketegangan
Konflik yang terjadi tak terkendali sehingga terjadi penggawatan atau mencapai pucak yang mengkhawatirkan.
Tahap ketegangan menurun]
Konflik yang terjadi mulai dapat diatasi.
Tahap peleraian atau penyelesaian
Konflik terselesaikan dan terjadi ending (simpulan cerita).
Berdasarkan kuantitas alurnya
Alur tunggal,adalah alur yang hanya memiliki satu garis pengembangan cerita.
Alur ganda, adalah alur yang memiliki beberapa garis pengembangan cerita.
Berdasarkan kualitas kepaduanya
Alur erat,yakni hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lainya begitu padu sehingga tidak memungkin-kan apabila bagian-bagian pembentuk peristiwa itu dilesapkan.Peristiwa yang dimunculkan semuanya penting.
Alur longgar, yakni hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lainya terjalin secara renggang. Pengarang menyelingi peristiwa-peristiwa yang ada itu dengan peristiwa lain yang tidak begitu berhubungan dengan inti cerita sehingga bila peristiwa-peristiwa ditanggalkan tidak mengganggu struktur cerita secara keseluruhan.

Akronim

Author: nana rudiana // Category:
Pengertian Akronim

Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,gabungan suku kata,atau pun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata yang wajar.Akronim dapat digolongkan sebagai berikut:
 Akronim yang terdiri atas huruf-huruf pertama dari kata yang singkatan seluruhnyaa ditulis dengan huruf kapital(huruf besar)
Misalnya: UNO
UNESCO
ABRI
ALRI
ASEAN
 Akronim yang berupa gabungan huruf dan suku kata ditulis dengan huruf biasa(kecikl)seluruhnya,kalau bukan nama diri, kecuali penciptanya memberikan ketentuan yang lain.Yang jadi nama diri dimulai dengan huruf capital.
Misalnya: radar
Rapim
Tilang
Tapol
Depkes
Deppen
Hankam

Indeks Buku

Author: nana rudiana // Category:
INDEKS
a. Pengertian Halaman Indeks
Halaman indeks lebih dikenal dengan sebutan halaman penunjuk kata. Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku (biasanya di akhir bagian buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah tersebut ditemukan. Macammacam indeks antara lain indeks kata, pengarang, topik, dan sebagainya.
Tidak semua jenis buku menggunakan halaman indeks. Hanya buku ilmiah atau nonfiksi yang menggunakan halaman indeks, seperti buku pelajaran, modul, ensiklopedi, ilmiah, dan lainlain.

Halaman indeks bertujuan membantu pembaca menemukan istilah yang digunakan dalam buku tersebut. Dengan indeks, kamu dapat melihat tempat atau letak istilah itu digunakan beserta dengan jumlah pemakaiannya. Halaman indeks memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Kata atau istilah disusun secara alfabetis (menurut abjad A-Z).
2. Sebelah kanan halaman indeks menunjukkan letak kata atau istilah digunakan. Semakin sering digunakan, semakin banyak nomor halaman yang ditulis.
3. Halaman indeks tidak mencantumkan makna kata, tetapi hanya menunjukkan letak atau halaman istilah itu digunakan.
4. Apabila diikuti dengan beberapa kata, biasanya diletakkan di bawah kata pokok ditulis menjorok lebih kurang 1 cm.

Perhatikan contoh halaman indeks di bawah ini. Data diambil dari buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga halaman 475. Misalnya kamu akan mencari kata adjektiva dasar.
b. Menemukan Informasi dari Halaman Indeks dengan Membaca Memindai
Kini kamu telah paham mengenai halaman indeks, cara membaca indeks, dan menemukan letaknya. Selanjutnya, sekarang cobalah mencari informasi dalam halaman indeks secara cepat dan tepat. Mencari informasi dalam halaman indeks biasanya dilakukan dengan membaca memindai (scanning). Membaca memindai adalah teknik membaca untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat tanpa memperhatikan materi yang lain. Jadi, yang diutamakan dalam membaca memindai informasi pokoknya saja.
c. Cara membuat indeks manual
Sebuah index buku dibutuhkan untuk memudahkan pemahaman arti kata yang tercantum pada halaman buku. Susunan indeks biasanya di-sort berdasarkan abjad ataupun simbol tertentu. Halaman yang berisikan kata-kata yang terindeks pun tercantum lengkap dalam susunan tersebut.
Pembuatan indeks secara manual dengan melihat satu per satu halaman buku, tidaklah efektif diterapkan pada halaman yang jumlahnya banyak. Hal tersebut masih memungkinkan untuk diatasi dengan penggunaan aplikasi Index Author. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini khusus pembuatan index yang memungkinkan penggunanya dapat menambahkan kata index dengan kriteria tertentu, misalnya panjang kata, meniadakan upper ataupun lower words, dan mendefinisikan white list ataupun black list.
Melalui aplikasi ini, anda tak hanya dapat membuat sebuah index yang berasal dari sebuah file. Namun, juga dapat memilih beberapa file pada waktu bersamaan untuk menghasilkan sebuah indeks HTML ataupun menulis sebuah indeks keyword yang berasal dari koleksi filE

Novel Sitti nurbaya

Author: nana rudiana // Category:
SITTI NURBAYA
(Kasih Tak Sampai)

Pengarang : Marah Rusli (7 Agustus 1889-17 Januari 1968)
Inilah ringkasannya.
Sutan Mahmud Syah termasuk salah seorang bangsawan yang cukup terkenal di Padang. Penghulu yang sangat disegani dan dihormati penduduk disekitarnya itu, mempunyai putra bernama Samsulbahri, anak tunggal yang berbudi dan berprilaku baik. Bersebelahan dengan rumah Sutan Mahmud Syah, tinggal seorang Saudagar kaya bernama Baginda Sulaiman. Putrinya, Sitti Nurbaya, juga merupakan anak tunggal keluarga kaya-raya itu.
Sebagaimana umumnya kehidupan bertetangga, hubungan antara keluarga Sutan Mahmud Syah dan keluarga Baginda Sulaiman, berjalan dengan baik. Begitu pula hubungan Samsulbahri dan Sitti Nurbaya. Sejak anak-anak sampai usia mereka menginjak remaja, persahabatan mereka makin erat. Apalagi, keduanya belajar di sekolah yang sama. Hubungan kedua remaja itu berkembang menjadi hubungan cinta. Perasaan tersebut baru mereka sadari ketika Samsulbahri akan berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya.
Sementara itu, Datuk Meringgih, salah seorang saudagar kaya di Padang, berusaha untuk menjatuhkan kedudukan Baginda Sulaiman. Ia menganggap Baginda Sulaiman sebagai saingannya yang harus disingkirkan, di samping rasa iri hatinya melihat harta kekayaan ayah Sitti Nurbaya itu. “Aku sesungguhnya tidak senang melihat perniagan Baginda Sulaiman, makin hari makin bertambah maju, sehingga berani ia bersaing dengan aku. Oleh sebab itu, hendaklah ia dijatuhkan,” demikian Datuk Meringgih berkata (hlm. 92). Ia kemudian menyuruh anak buahnya untuk membakar dan menghancurkan bangunan, took-toko, dan semua harta kekayaan Baginda Sulaiman.
Akal busuk Datuk Meringgih berhasil. Baginda Sulaiman kini jatuh miskin. Namun, sejauh itu, ia belum menyadari bahwa sesungguhnya, kejatuhannya akibat perbuatan licik Datuk Meringgih. Oleh karena itu, tanpa prasangka apa-apa, ia meminjam uang kepada orang yang sebenarnya akan mencelakakan Baginda Sulaiman.
Bagi Datuk Meringgih kedatangan Baginda Sulaiman itu ibarat “Pucuk dicinta ulam tiba”, karena memang hal itulah yang diharapkannya. Rentenir kikir yang tamak dan licik itu, kemudian meminjamkan uang kepada Baginda Sulaiman dengan syarat harus dapat dilunasi dalam waktu tiga bulan. Pada saat yang telah ditetapkan, Datuk Meringgih pun dating menagih janji.
Malang bagi Baginda Sulaiman. Ia tak dapat melunasi utangnya. Tentu saja Datuk Meringgih tidak mau rugi. Tanpa belas kasihan, ia akan mengancam akan memenjarakan Baginda Sulaiman jika utangnya tidak segera dilunasi, kecuali apabila Sitti Nurbaya diserahkan untuk dijadikan istri mudanya.
Baginda Sulaiman tentu saja tidak mau putrid tunggalnya menjadi korban lelaki hidung belang itu walaupun sbenarnya ia tak dapat berbuat apa-apa. Maka, ketika ia sadar bahwa dirinya tak sanggup untuk membayar utangnya, ia pasrah saja digiring polisi dan siap menjalsni hukuman. Pada saat itulah, Sitti Nurbaya keluar dari kamarnya dan menyatakan bersedia menjadi istri Datuk Meringgih asalkan ayahnya tidak dipenjarakan. Suatu putusan yang kelak akan menceburkan Sitti Nurbaya pada penderitaan yang berkepanjangan.
Samsulbahri, mendengar peristiwa yang menimpa diri kekasihnya itu lewat surat Sitti Nurbaya, juga ikut prihatin. Cintanya kepada Sitti Nurbaya tidak mudah begitu saja ia lupakan. Oleh karena itu, ketika liburan, ia pulang ke Padang, dan menyempatkan diri menengok Baginda Sulaiman yang sedang sakit. Kebetulan pula, Sitti Nurbaya pada saat yang sama sedang menjenguk ayahnya. Tanpa sengaja, keduanya pun bertemu lalu saling menceritakan pengalaman masing-masing.
Ketika mereka sedang asyik mengobrol, datanglah Datuk Meringgih. Sifat Meringgih yang culas dan selalu berprasangka itu, tentu saja menyangka kedua orang itu telah melakukan perbuatan yang tidak pantas. Samsulbahri yang tidak merasa tidak melakukan hal yang tidak patut, berusaha membela diri dari tuduhan keji itu. Pertengkaran pun tak dapat dihindarkan.
Pada saat pertengkaran terjadi, ayah Sitti Nurbaya berusaha datang ke tempat kejadian. Namun, karena kondisinya yang kurang sehat, ia jatuh dari tangga hingga menemui ajalnya.
Ternyata ekor perkelahian itu tak hanya sampai di situ. Ayah Samsulbahri yang merasa maluatas tuduhan yang ditimpakan kepada anaknya, kemudian mengusir Samsulbahri. Pemuda itu terpaksa kembali ke Jakarta. Sementara Sitti Nurbaya, sejak ayahnya meninggal merasa dirinya telah bebas dan tidak perlu lagi tunduk dan patuh kepada Datuk Meringgih. Sejak saat itu ia tinggal menumpang bersama salah seorang familinya yang bernama Aminah.
Sekali waktu, Sitti Nurbaya bermaksud menyusul kekasihnya ke Jakarta. Namun, akibat tipu muslihat dan akal licik Datuk Meringgih yang menuduhnya telah mencuri harta perhiasan bekas suaminya itu, Sitti Nurbaya terpaksa kembali ke Padang. Oleh karena Sitti Nurbaya tidak bersalah, akhirnya ia bebas dari tuduhan. Namun, Datuk Meringgih masih juga belum puas. Ia kemudian menyuruh seseorang untuk meracun Sitti Nurbaya. Kali ini, perbuatannya berhasil. Sitti Nurbaya meninggal karena keracunan.
Rupanya, berita kematian Sitti Nurbaya membuat sedih ibu Samsulbahri. Ia kemudian jatuh sakit, dan tidak berapa lama kemudian meninggal dunia.
Berita kematian Sitti Nurbaya dan ibu Samsulbahri, sampai juga ke Jakarta. Samsulbahri yang merasa amat berduka, mula-mula mencoba bunuh diri. Beruntung, temannya, Arifin, dapat menggagalkan tindakan nekat Samsulbahri. Namun, lain lagi berita yang sampai ke Padang. Di kota ini, Samsulbahri dikabarkan telah meninggal dunia.
Sepuluh tahun berlalu. Samsulbahri kini telah menjadi serdadu kompeni dengan pangkat letnan. Ia juga sekarang lebih dikenal dengan nama Letnan Mas. Sebenarnya, ia menjadi serdadu kompeni bukan karena ia ingin mengabdi kepada kompeni, melainkan terdorong oleh rasa frustasinya mendengar orang-orang yang dicintainya telah meninggal. Oleh karena itu, ia sempat bimbang juga ketika mendapat tugas harus memimpin pasukannya memadamkan pemberontakan yang terjadi di Padang. Bagaimanapun, ia tak dapat begitu saja melupakan tanah leluhurnya itu. Ternyata pemberontakan yang terjadi di Padang itu didalangi oleh Datuk Meringgih.
Dalam pertempuran melawan pemberontak itu, Letnan Mas mendapat perlawanan cukup sengit. Namun, akhirnya ia berhasil menumpasnya, termasuk juga menembak Datuk Meringgih, hingga dalang pemberontak itu tewas. Namun, Letnan Mas luka parah terkena sabetan pedang Datuk Meringgih.
Rupanya, kepala Letnan Mas yang terluka itu, cukup parah. Ia terpaksa dirawat dirumah sakit. Pada saat itulah timbul keinginan Letnan Mas untuk berjumpa dengan ayahnya. Ternyata, pertemuan yang mengharukan antara “Si anak yang hilang” dan ayahnya itu merupakan pertemuan terakhir sekaligus akhir hayat kedua orang itu. Oleh karena setelah Letnan Mas menyatakan bahwa ia Samsulbahri, ia mengembuskan napas di depan ayahnya sendiri. Adapun Sutan Mahmud Syah, begitu tahu bahwa Samsulbahri yang dikiranya telah meninggal beberapa tahun lamanya tiba-tiba kini tergolek kaku menjadi mayat akhirnya pun meninggal dunia pada keesokan harinya.

Novel Azab dan Sengsara

Author: nana rudiana // Category:

AZAB DAN SENGSARA
(KISAH KEHIDUPAN SEORANG GADIS)

Pengarang : Merari Siregar
Aminuddin adalah anak Baginda Diatas, seorang kepala kampong yang terkenal kedermawanan dan kekayaannya. Masyarakat disekitar Sipirok amat segan dan hormat kepada keluarga itu. Adapun Mariamin, yang masih punya ikatan dengan keluarga itu, kini tergolong anak miskin. Ayah Mariamin, Sutan Baringin almarhum, sebenarnya termasuk keluarga bangsawan kaya. Namun, karena semasa hidupnya terlalu boros dan serakah, ia akhirnya jatuh miskin dan meninggal dalam keadaan demikian.
Bagi Aminuddin, kemiskinan keluarga itu tidaklah menghalanginya unuk tetap bersahabat dengan Mariamin. Keduanya memang sudah berteman akrab sejak kecil dan terus meningkat hingga dewasa. Tanpa terasa benih cinta kedua remaja itu pun tumbuh subur. Belakangan, mereka sepakat untuk hidup bersama, membina rumah tangga. Aminuddin pun berjanji hendak mempersunting gadis itu jika kelak ia sudah bekerja. Janji pemuda itu akan segera dilaksanakan jika ia sudah mendapat pekerjaan di Medan. Aminuddin segera mengirim surat kepada kekasihnya bahwa ia akan segera membawa Mariamin ke Medan.
Berita itu tentu saja amat menggermbirakan hati Mariamin dan ibunya yang memang selalu berharap agar kehidupannya segera berubah. Setidak-tidaknya, ia dapat melihat putrinya hidup bahagia.
Niat Aminuddin itu disampaikan pula kepada kedua orang tuanya. Ibunya sama sekali tidak berkeberatan. Bagaimanapun, almarhum ayah Mariamin masih kakak kandungnya sendiri. Maka, jika putranya kelak jadi kawin dengan Mariamin, perkawinan itu dapatlah dianggap sebagai salah satu usaha menolong keluarga miskin itu.
Namun, lain halnya pertimbangan Baginda Diatas, Ayah Aminuddin. Sebagai kepala kampung yang kaya dan disegani, ia ingin agar anaknya beristrikan orang yang sederajat. Menurutnya, putranya lebih pantas kawin dengan wanita dari keluarga kaya dan terhormat. Oleh karena itu, jika Aminuddin kawin dengan Mariamin, perkawinan itu sama halnya dengan merendahkan derajat dan martabat dirinya. Itulah sebabbya, Baginda Diatas bermaksud menggagalkan niat putranya.
Untuk tidak menyakiti hati istrinya, Baginda Diatas mengajaknya pergi ke seorang dukun untuk melihat bagaimana nasib anaknya jika kawin dengan Mariamin. Sebenarnya, itu hanya tipu daya Baginda Diatas. Oleh karena sebelumnya, dukun itu sudah mendapat pesan tertentu, yaitu memberi ramalan yang tidak menguntungkan rencana dan harapan Aminuddin. Mendengar perkataan si dukun bahwa Aminuddin akan mengalami nasib buruk jika kawin dengan Mariamin, ibu Aminuddin tidak dapatberbuat apa-apa selain menerima apa yang menurut suaminya baik bagi kehidupan anaknya.

KeDua orang tua Aminuddin akhirnya meminang seorang gadis keluarga kaya yang menurut Baginda Diatas sederajat dengan kebangsawanan dan kekayaannya. Aminuddin yang berada di Medan, sama sekali tidak mengetahui apa yang telah dilakukan orang tuanya. Dengan penuh harapan, ia tetap menanti kedatangan ayahnya yang akan membawa Mariamin.
Selepas peminangan itu, ayah Aminuddin mengirim telegram kepada anaknya bahwa calon istrinya akan segera dibawa ke Medan. Ia juga meminta agar Aminuddin menjemputnya di stasiun.
Betapa sukacita Aminuddin setelah membaca telegram ayahnya. Ia pun segera mempersiapkan segala sesuatunya. Ia membayangkan pula kerinduannya pada Mariamin akan segera terobati.
Namun, apa yang terjadi kemudian hanyalah kekecewaan. Ternyata, ayahnya bukan membawa pujaan hatinya, melainkan seorang gadis yang bernama Siregar. Sungguhpun begitu, sebagai seorang anak, ia harus patuh pada orang tua dan adapt negerinya. Aminuddin tidak dapat berbuat apa-apa selain menerima gadis yang dibawa ayahnya. Perkawinan pun berlangsung dengan keterpaksaan yang mendalam pada diri Aminuddin. Berat hati pula ia mengabarkannya pada Mariamin.
Bagi Mariamin, berita itu tentu saja sangat memukul jiwanya. Harapannya musnah sudah. Ia pingsan dan jatuh sakit sampai beberapa lama. Tak terlukiskan kekecewaan hati gadis itu.
Setahun setelah peristiwa itu, atas kehendak ibunya, Mariamin terpaksa menerima lamaran Kasibun, seorang lelaki yang sebenarnya tidak diketahui asal-usulnya. Ibunya hanya tahu, bahwa Kasibun seorang kerani yang bekerja di Medan. Menurut pengakuan lelaki itu, ia belum beristri. Dengan harapan dapat mengurangi penderitaan ibu-anak itu, ibu Mariamin terpaksa menjodohkan anaknya dengan Kasibun. Belakangan diketahui bahwa lelaki itu baru saja menceraikan istrinya hanya karena akan mengawini Mariamin.
Kasibun kemudian membawa Mariamin ke Medan. Namun rupanya, penderitaan wanita itu belum juga berakhir. Suaminya ternyata mengidap penyakit berbahaya yang dapat menular bila keduanya melakukan hubungan suami-istri. Inilah sebabnya, Mariamin selalu menghindar jika suaminya ingin berhubungan intim dengannya. Akibatnya, pertengkaran demi pertengkaran dalam kehidupan rumah tangga itu tak dapat dihindarkan. Hal yang dirasakan Mariamin bukan kebahagiaan, melainkan penderitaan berkepanjangan. Tak segan-segan Kasibun menyiksanya dengan kejam.
Dalam suasana kehidupan rumah tangga yang demikian itu, secara kebetulan, Aminuddin dating bertandang. Sebagaimana lazimnya kedatangan tamu, Mariamin menerimanya dengan senang hati, tanpa prasangka apa pun. Namun, bagi Kasibun, kedatangan Aminuddin itu makin mengobarkan rasa cemburu dan amarahnya. Tanpa belas kasihan, ia menyiksa istrinya sejadi-jadinya.
Tak kuasa menerima perlakuan kejam Kasibun, Mariamin akhirnya mengadu dan melaporkan tindakan suaminya kepada polisi. Polisi kemudian memutuskan bahwa Kasibun harus membayar denda dan sekaligus memutuskan hubungan tali perkawinan dengan Mariamin.

Janda Mariamin akhirnya terpaksa kembali ke Sipirok, kampong halamannya. Tidak lama kemudian, penderitaay yang silih berganti menimpa wanita itu, sempurna sudah dengan kematiannya. “Azab dan sengsara dunia ini telah tinggal di atas bumi, berkubur dengan jasad yang kasar itu.

Perubahan Makna

Author: nana rudiana // Category:

Perhatikan soal-soal berikut:
Soal 1
Kalimat yang menggunakan kata yang bermakna ameliorasi adalah…
a. Kelahiran orok itu disyukuri seluruh keluarga.
b. Perempuan berbaju biru itulah guru baru kita.
c. Bu Nurul menjadi guru di Madrasah Tsanawiyah di kotaku.
d. Sejak lulus menjadi sarjana, kakakku merantau ke Jakarta.

Soal 2
Kata bapak yang mengalami perluasan makna terdapat dalam kalimat…
a. Di mana alamat rumah Bapak yang memberi ceramah tadi?
b. Kepala sekolah mengumpulkan bapak-bapak dari siswa kelas IX.
c. Bapak saya bekerja sebagai dokter di rumah sakit ini.
d. Itukah Bapak si murid baru di kelas kita?

Soal 3
Kata yang bermakna sinestesia terdapat dalam kalimat…
a.Senyumnya yang ramah membuat ia disenangi banyak orang.
b.Hampir setiap malam udara di tempat ini dingin.
c.Suara anak itu sangat lembut, nyaris tidak terdengar.
d.Sejauh-jauh mata memandang yang terlihat hanya hamparan sawah.

(Perhatian. Soal tersebut sudah tidak ada dalam Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar)
Untuk dapat mengerjakan soal tsb, kamu harus memahami penjelasan berikut:
Perubahan Makna:
1.Sinestesia: perubahan makna yg disebabkan oleh penangkapan dua indera yg berbeda
Contoh: Sambil tersenyum manis, ia memandangku.
Keterangan: manis mengalami pergeseran dari indera pengecap menjadi indera penglihatan

2.Asosiasi: perubahan makna secara kiasan
Contoh: Orang itu sudah menerima amplop dari pengusaha itu
Keterangan: amplop= uang sogok

3.Ameliorasi : perubahan makna menjadi lebih sopan
Contoh: Ia bekerja sebagai pramuniaga
Keterangan: pramuniaga lebih sopan dibanding pembantu atau babu

4.Peyorasi: perubahan makna menjadi kasar
Contoh: Ia bekerja sebagai pelayan toko
Keterangan: pelayan toko lebih kasar dibanding pramuniaga

5.Meluas (Generalisasi): perubahan makna karena pemakaiannya lebih meluas
Contoh: Selamat pagi, Saudara!
Keterangan: Dalam konteks ini Saudara dipakai bukan untuk seseorang yg memiliki hubungan darah dengan kita, tetapi untuk orang lain yg tidak sedarah.

6.Menyempit (Spesialisasi): perubahan makna karena pemakaiannya menyempit
Contoh: Saya memiliki tiga saudara.
Keterangan: Dalam konteks ini Saudara dipakai untuk seseorang yg memiliki hubungan darah dengan kita, bukan untuk orang lain yg tidak sedarah.
 jawabannya:
1.B
2.A
3.C

Homonim, Homofon, dan Homograf

Author: nana rudiana // Category:
Homo=sama
Fon=bunyi (lafal=ucapan)
Graf=tulisan

Homonim:
Kata yang tulisan dan pelafalannya sama, namun berbeda maknanya.
Contoh:
Mengendarai sepeda motor sambil memencet HP rawan kecelakaan dan membahayakan tulang rawan.

Homofon:
Kata yang pelafalannya sama, namun tulisan dan maknanya berbeda.
Contoh:
Bang Ahmad menabung di bank Mandiri.

Homograf:
Kata yang tulisannya sama, namun berbeda pelafalan dan maknanya.
Contoh:
Ia lebih suka menonton film seri daripada menonton siaran bola yang berakhir seri.

POSTER DAN SLOGAN

Author: nana rudiana // Category:

Pengertian Poster dan Slogan


Poster merupakan plakat , tempelan, atau pengumuman tertulis yang disampaikan kepada masyarakat dengan cara di tempelkan di tempat – tempat umum. Isi Poster dapat berupa penawaran barang, pengumuman tentang suatu hal, hiburan, atau informasi tentang program pemerintah. Bahasa poster hendaklah singkat, padat, dan komunikatif, serta memotivasi pembaca. Umumnya poster memiliki tujuan komersial untuk mengiklankan suatu barang atau pengumuman suatu event. Namun kadang-kadang berguna sebagai pengumuman yang mendidik masyarakat, alat propaganda, atau murni sebagai hasil karya seni.
            Sedangkan Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan sesuatu.Kalimat-kalimat slogan haruslah kreatif dan juga tidak ketinggalan zaman. Maka dengan itu, masyarakat publik akan semakin mudah mengingat dan juga slogan tersebut akan dikenal. Penggunaan slogan yang berhasil terlihat dari seberapa jauh masyarakat mengenal slogan tersebut. Bila slogan itu berhasil, maka hanya dengan mendengar slogannya, orang-orang akan mengetahui apa jenis produk yang memakai slogan tersebut. 

B. Contoh Poster dan Slogan

Contoh Poster :
·        Kunjungilah Pementasan dan pagelaran Teater di Sekolah Anda!!!
·        Berhentilah Merokok Kalau ingin sehat
·        Budayakan Menabung Sedini Mungkin
·        Sayangilah hutan kita
·        Lingkungan Asri Lingkungan Berseri
·        Budaya Antre Adalah Cermin Diri
Contoh Slogan :
·        Kebersihan Sebagian dari iman
·        Mencegah lebih baik dari pada mengobati


·        Maju terus pantang mundur
·        Disiplin di jalan cermin pribadi
·        Sekali Merdeka, tetap merdeka
·        Sekali di udara tetap di udara

Author: nana rudiana // Category:

Pengertian Puisi 

Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.

Unsur-unsur intrinsik puisi adalah
1. Tema yaitu tentang apa puisi itu berbicara
2. Amanat yaitu apa yang hendak dinasehatkan kepada pembaca
3. Rima yaitu persamaan-persamaan bunyi
4. Ritme yaitu perhentian-perhentian atau tekanan-tekanan yang diatur
5. Majas atau gaya bahasa yaitu permainan bahasa untuk efek estetis maupun maksimalisasi
6. Kesan yaitu perasaan yang diungkap lewat puisi
7. Diksi yaitu pilihan kata atau ungkapan
1. Tema yaitu tentang apa puisi itu berbicara
2. Amanat yaitu apa yang hendak dinasehatkan kepada pembaca
3. Rima yaitu persamaan-persamaan bunyi
4. Ritme yaitu perhentian-perhentian atau tekanan-tekanan yang diatur
5. Majas atau gaya bahasa yaitu permainan bahasa untuk efek estetis maupun maksimalisasi
6. Kesan yaitu perasaan yang diungkap lewat puisi
7. Diksi yaitu pilihan kata atau ungkapan