SistematikA karya tuliS

Author: nana rudiana // Category:
Secara garis besar, sistematika karya tulis mencAkup pendahuluan, isi, dan penutup. SIstematika semacam ini dapat dikembangkan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Latar belakang masalah menguraikan permasalahan yang melatar belakangi di pilihanya permasalahan tertentu.
1.Latar belakang masalah
2.Rumusan masalah
Bagian ini menguraikan permasalahan yang berkenan dengan penelitiaN yang di laksanakan.
3.TUjuan penulisan
Tujuan penulisan menguraikan maksud penulisan tersebut. Hendaknya diuraikan secara singkat.
4.MEtode penulisan
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya.
5.KEgunaan penulisan
Pada bagian ini diuraikan kegunaan penulisan bagi pihak-pihak terkait.
6.Sistematika penulisan
Bagian ini menguraikan sistematika urutAn laporan yang akan dibuat.
Bab II Pembahasan
Pada bagian ini dibahas hasil laporan penelitian yang telah dibuat.
Bab III Penutup
Pada bagian ini diuraikan kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Bagian ini mencantumkan sumber-sumber yang digunakan sebagai acuan penulisan.
Cara menuliskan daftar pustaka dari buku sumber dan urutanyA
1.Nama pengarang (jika nama pengarang terdiri atas dua kata, kata kedua harus didahulukan di ikuti tanda koma dan pada.
Akhir kata terakhir diikuti tanda titik)
2.Tahun terbit buku(setelah nama penerbit diikuti tanda titik).
3.Judul buku (;udul buku digaris bawahi atau dimiringkan; setelah judul buku diberi tanda titik).
4.kota terbit(setelah kota penert diikuti tanda titik)
5.Nama penerbit buku (setelah nama penerbit diikuti tanda titik)
Sebuah karya tulis lengkap terdapat halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
halaman pengantar, daftar isi, dan mungkin daftar tabeL.

ADAT KEBIASAAN dalam Novel tahun 20an

Author: nana rudiana // Category:
ADAT KEBIASAAN dalam Novel
Masyarakat dan budaya dadalah dua hal yang tak mungkin dipisahkan.Dimana berkembang sekelompok masyarakat,di situlah berakarnya budaya masyarakat tersebut.Hal itu berlaku pada masyarakat tempo dulu sampai masyarakat sekarang.Untuk mengetahui keberadaan budaya masyarakat tempo dulu,dapat kita lakukan melalui penelitian fakta sejarah.Salah satu fakta sejarah adalah hasil karya budaya tulis berupa karya sastra.
Novel,yang yang dikenal dengan sebutan roman,sudah bias kita temukan sebagai hasil karya masyarakat tahun 2o-30an.Sejarah sastra mencatat beberapa judul novel kala itu sebagai berikut.
o Judul : Azab dan sengsara
Karya : Merari siregar
Penerbit : Balai pustaka tahun 1920
o Judul : Asmara djaya
Karya : Adinegoro
Penerbit : Balai pustaka tahun 1928
o Judul : Kalau tak unting
Karya : Selasih
Penerbit : Balai pustaka
o Judul :Salah asuhan
Karya : Abdul muis
Penerbit : Balai pustaka 1928
o Judul : Siti nurbaya
Karya : Marah rusli
Penerbit : Balai pustaka 1922

Judul – judul novel tahun 20-30an tersebut baru sebagian kecil sebagai contoh bahwa pada kurun waktu 20-30an budaya cerita prosa telah cukup berkembang di nusantara.Pada pembelajaran ini kalian dapat amati temuan berupa adat dan kebiasaan pada novel 20-30an.Tentu saja hal itu harus dilakukan dengan ketekunan kalian mencari lalu membaca novel – novel tersebut.
Contoh:
Adat dan kebiasaan yang bias ditemukan pada novel “Azab dan sengsara” sebagai berikut.
o Menikahkan anak secara paksa (jodoh dipilih orangtua)
Aminudin di jodohkan dengan wanita bukan pilihanya
o Harta merupakan pertimbangan dalam menjodohkan anak
Mariaman berasal dari keluarga kurang mampu maka ditolak oleh keluarga Aminudin.
o Poloigami (laki – laki dengan isteri lebih dari satu)
o Kasibun mmengaku perjaka ternyata telah beristri,dan mariamin dijadikan isteri kedua
o Kebiasaan minum dan berjudi
Sutan baringin ayah mariamin menjadi bangkrut karena kebiasaan berjudi dan minum.

APRESIATOR

Author: nana rudiana // Category:
Pengertian Apresiator

Apresiator adalah yang menikmati karya seni kemudian memberikan penilaian terhadap karya seeni itu.Dalam melakukan penilaian tentu tak lepas dua hal berikut.
 Memuji hasil karya seni
 Mengkritik hasil karya seni itu.
Mungkin bolehlah disamakan dengan apa yang dilakkukan para komentator pada acara seleksi bernyanyi yang sering disiarkan di televise.Para komentator itu menuikmati,memberikan penilaian,termasuk memuji dan memberikan keritik kepada peserta kontes.
Agar kalian bias menjadi apresiator atau komentator yang baik dalam nmenilai sebuah karya seni,perhatikan 2 hal berikut.
I. Objektivitas
Menilai orang didalamnya terdapat kegiatan memuji dan mengkritik harus disampaikan dengan objektif,tanpa memihak.
II. Bahasa yang lugas dan santun
Penyampaian kritik maupun pujian sebaiknya sdisampaikan dengan bahasa yang lugas dan penuh kesantunan. Hal itu dimaksudka agar pihak yang diberi kritik bias menerima kritik itu.

ALUR

Author: nana rudiana // Category:
Pengertian Alur
Alur adalah jalinan peristiwa yang sambung-menyambung membentuk sebuah cerita.Biasanya peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita itu saling berhubungan dengan hubungan sebab akibat.Alur cerita terdiri atas tahapan-tahapan cerita dari awal hingga akhir cerita.Jumlah penahapan alur setiap cerita tidak selalu sama.Pola-pola pengembangan cerita yang dapat kita jumpai,antara lain sebagai berikut.
Berdasarkan periode pengembangannya
Alur normal :(1)→(2)→(3)→(4)→(5)
Alur sorot balik :(5)→(4)→(3)→(2)→(1)
Alur maju mundur :(4)→(5)→(1)→(2)→(3)
Periode tersebut meliputi :
Tahap perkenalan atau pengantar
Pemaparan untuk membantu pembaca mengenali tokoh dan tempat sehingga pembaca terbantu untuk mengikuti jalan cerita.
Tahap penampilan masalah
Pada tahapan ini, mulai terjadi konflik antar pelaku cerita
Tahap puncak ketegangan
Konflik yang terjadi tak terkendali sehingga terjadi penggawatan atau mencapai pucak yang mengkhawatirkan.
Tahap ketegangan menurun]
Konflik yang terjadi mulai dapat diatasi.
Tahap peleraian atau penyelesaian
Konflik terselesaikan dan terjadi ending (simpulan cerita).
Berdasarkan kuantitas alurnya
Alur tunggal,adalah alur yang hanya memiliki satu garis pengembangan cerita.
Alur ganda, adalah alur yang memiliki beberapa garis pengembangan cerita.
Berdasarkan kualitas kepaduanya
Alur erat,yakni hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lainya begitu padu sehingga tidak memungkin-kan apabila bagian-bagian pembentuk peristiwa itu dilesapkan.Peristiwa yang dimunculkan semuanya penting.
Alur longgar, yakni hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lainya terjalin secara renggang. Pengarang menyelingi peristiwa-peristiwa yang ada itu dengan peristiwa lain yang tidak begitu berhubungan dengan inti cerita sehingga bila peristiwa-peristiwa ditanggalkan tidak mengganggu struktur cerita secara keseluruhan.

Akronim

Author: nana rudiana // Category:
Pengertian Akronim

Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,gabungan suku kata,atau pun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata yang wajar.Akronim dapat digolongkan sebagai berikut:
 Akronim yang terdiri atas huruf-huruf pertama dari kata yang singkatan seluruhnyaa ditulis dengan huruf kapital(huruf besar)
Misalnya: UNO
UNESCO
ABRI
ALRI
ASEAN
 Akronim yang berupa gabungan huruf dan suku kata ditulis dengan huruf biasa(kecikl)seluruhnya,kalau bukan nama diri, kecuali penciptanya memberikan ketentuan yang lain.Yang jadi nama diri dimulai dengan huruf capital.
Misalnya: radar
Rapim
Tilang
Tapol
Depkes
Deppen
Hankam

Indeks Buku

Author: nana rudiana // Category:
INDEKS
a. Pengertian Halaman Indeks
Halaman indeks lebih dikenal dengan sebutan halaman penunjuk kata. Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku (biasanya di akhir bagian buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah tersebut ditemukan. Macammacam indeks antara lain indeks kata, pengarang, topik, dan sebagainya.
Tidak semua jenis buku menggunakan halaman indeks. Hanya buku ilmiah atau nonfiksi yang menggunakan halaman indeks, seperti buku pelajaran, modul, ensiklopedi, ilmiah, dan lainlain.

Halaman indeks bertujuan membantu pembaca menemukan istilah yang digunakan dalam buku tersebut. Dengan indeks, kamu dapat melihat tempat atau letak istilah itu digunakan beserta dengan jumlah pemakaiannya. Halaman indeks memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Kata atau istilah disusun secara alfabetis (menurut abjad A-Z).
2. Sebelah kanan halaman indeks menunjukkan letak kata atau istilah digunakan. Semakin sering digunakan, semakin banyak nomor halaman yang ditulis.
3. Halaman indeks tidak mencantumkan makna kata, tetapi hanya menunjukkan letak atau halaman istilah itu digunakan.
4. Apabila diikuti dengan beberapa kata, biasanya diletakkan di bawah kata pokok ditulis menjorok lebih kurang 1 cm.

Perhatikan contoh halaman indeks di bawah ini. Data diambil dari buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga halaman 475. Misalnya kamu akan mencari kata adjektiva dasar.
b. Menemukan Informasi dari Halaman Indeks dengan Membaca Memindai
Kini kamu telah paham mengenai halaman indeks, cara membaca indeks, dan menemukan letaknya. Selanjutnya, sekarang cobalah mencari informasi dalam halaman indeks secara cepat dan tepat. Mencari informasi dalam halaman indeks biasanya dilakukan dengan membaca memindai (scanning). Membaca memindai adalah teknik membaca untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat tanpa memperhatikan materi yang lain. Jadi, yang diutamakan dalam membaca memindai informasi pokoknya saja.
c. Cara membuat indeks manual
Sebuah index buku dibutuhkan untuk memudahkan pemahaman arti kata yang tercantum pada halaman buku. Susunan indeks biasanya di-sort berdasarkan abjad ataupun simbol tertentu. Halaman yang berisikan kata-kata yang terindeks pun tercantum lengkap dalam susunan tersebut.
Pembuatan indeks secara manual dengan melihat satu per satu halaman buku, tidaklah efektif diterapkan pada halaman yang jumlahnya banyak. Hal tersebut masih memungkinkan untuk diatasi dengan penggunaan aplikasi Index Author. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini khusus pembuatan index yang memungkinkan penggunanya dapat menambahkan kata index dengan kriteria tertentu, misalnya panjang kata, meniadakan upper ataupun lower words, dan mendefinisikan white list ataupun black list.
Melalui aplikasi ini, anda tak hanya dapat membuat sebuah index yang berasal dari sebuah file. Namun, juga dapat memilih beberapa file pada waktu bersamaan untuk menghasilkan sebuah indeks HTML ataupun menulis sebuah indeks keyword yang berasal dari koleksi filE

Novel Sitti nurbaya

Author: nana rudiana // Category:
SITTI NURBAYA
(Kasih Tak Sampai)

Pengarang : Marah Rusli (7 Agustus 1889-17 Januari 1968)
Inilah ringkasannya.
Sutan Mahmud Syah termasuk salah seorang bangsawan yang cukup terkenal di Padang. Penghulu yang sangat disegani dan dihormati penduduk disekitarnya itu, mempunyai putra bernama Samsulbahri, anak tunggal yang berbudi dan berprilaku baik. Bersebelahan dengan rumah Sutan Mahmud Syah, tinggal seorang Saudagar kaya bernama Baginda Sulaiman. Putrinya, Sitti Nurbaya, juga merupakan anak tunggal keluarga kaya-raya itu.
Sebagaimana umumnya kehidupan bertetangga, hubungan antara keluarga Sutan Mahmud Syah dan keluarga Baginda Sulaiman, berjalan dengan baik. Begitu pula hubungan Samsulbahri dan Sitti Nurbaya. Sejak anak-anak sampai usia mereka menginjak remaja, persahabatan mereka makin erat. Apalagi, keduanya belajar di sekolah yang sama. Hubungan kedua remaja itu berkembang menjadi hubungan cinta. Perasaan tersebut baru mereka sadari ketika Samsulbahri akan berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya.
Sementara itu, Datuk Meringgih, salah seorang saudagar kaya di Padang, berusaha untuk menjatuhkan kedudukan Baginda Sulaiman. Ia menganggap Baginda Sulaiman sebagai saingannya yang harus disingkirkan, di samping rasa iri hatinya melihat harta kekayaan ayah Sitti Nurbaya itu. “Aku sesungguhnya tidak senang melihat perniagan Baginda Sulaiman, makin hari makin bertambah maju, sehingga berani ia bersaing dengan aku. Oleh sebab itu, hendaklah ia dijatuhkan,” demikian Datuk Meringgih berkata (hlm. 92). Ia kemudian menyuruh anak buahnya untuk membakar dan menghancurkan bangunan, took-toko, dan semua harta kekayaan Baginda Sulaiman.
Akal busuk Datuk Meringgih berhasil. Baginda Sulaiman kini jatuh miskin. Namun, sejauh itu, ia belum menyadari bahwa sesungguhnya, kejatuhannya akibat perbuatan licik Datuk Meringgih. Oleh karena itu, tanpa prasangka apa-apa, ia meminjam uang kepada orang yang sebenarnya akan mencelakakan Baginda Sulaiman.
Bagi Datuk Meringgih kedatangan Baginda Sulaiman itu ibarat “Pucuk dicinta ulam tiba”, karena memang hal itulah yang diharapkannya. Rentenir kikir yang tamak dan licik itu, kemudian meminjamkan uang kepada Baginda Sulaiman dengan syarat harus dapat dilunasi dalam waktu tiga bulan. Pada saat yang telah ditetapkan, Datuk Meringgih pun dating menagih janji.
Malang bagi Baginda Sulaiman. Ia tak dapat melunasi utangnya. Tentu saja Datuk Meringgih tidak mau rugi. Tanpa belas kasihan, ia akan mengancam akan memenjarakan Baginda Sulaiman jika utangnya tidak segera dilunasi, kecuali apabila Sitti Nurbaya diserahkan untuk dijadikan istri mudanya.
Baginda Sulaiman tentu saja tidak mau putrid tunggalnya menjadi korban lelaki hidung belang itu walaupun sbenarnya ia tak dapat berbuat apa-apa. Maka, ketika ia sadar bahwa dirinya tak sanggup untuk membayar utangnya, ia pasrah saja digiring polisi dan siap menjalsni hukuman. Pada saat itulah, Sitti Nurbaya keluar dari kamarnya dan menyatakan bersedia menjadi istri Datuk Meringgih asalkan ayahnya tidak dipenjarakan. Suatu putusan yang kelak akan menceburkan Sitti Nurbaya pada penderitaan yang berkepanjangan.
Samsulbahri, mendengar peristiwa yang menimpa diri kekasihnya itu lewat surat Sitti Nurbaya, juga ikut prihatin. Cintanya kepada Sitti Nurbaya tidak mudah begitu saja ia lupakan. Oleh karena itu, ketika liburan, ia pulang ke Padang, dan menyempatkan diri menengok Baginda Sulaiman yang sedang sakit. Kebetulan pula, Sitti Nurbaya pada saat yang sama sedang menjenguk ayahnya. Tanpa sengaja, keduanya pun bertemu lalu saling menceritakan pengalaman masing-masing.
Ketika mereka sedang asyik mengobrol, datanglah Datuk Meringgih. Sifat Meringgih yang culas dan selalu berprasangka itu, tentu saja menyangka kedua orang itu telah melakukan perbuatan yang tidak pantas. Samsulbahri yang tidak merasa tidak melakukan hal yang tidak patut, berusaha membela diri dari tuduhan keji itu. Pertengkaran pun tak dapat dihindarkan.
Pada saat pertengkaran terjadi, ayah Sitti Nurbaya berusaha datang ke tempat kejadian. Namun, karena kondisinya yang kurang sehat, ia jatuh dari tangga hingga menemui ajalnya.
Ternyata ekor perkelahian itu tak hanya sampai di situ. Ayah Samsulbahri yang merasa maluatas tuduhan yang ditimpakan kepada anaknya, kemudian mengusir Samsulbahri. Pemuda itu terpaksa kembali ke Jakarta. Sementara Sitti Nurbaya, sejak ayahnya meninggal merasa dirinya telah bebas dan tidak perlu lagi tunduk dan patuh kepada Datuk Meringgih. Sejak saat itu ia tinggal menumpang bersama salah seorang familinya yang bernama Aminah.
Sekali waktu, Sitti Nurbaya bermaksud menyusul kekasihnya ke Jakarta. Namun, akibat tipu muslihat dan akal licik Datuk Meringgih yang menuduhnya telah mencuri harta perhiasan bekas suaminya itu, Sitti Nurbaya terpaksa kembali ke Padang. Oleh karena Sitti Nurbaya tidak bersalah, akhirnya ia bebas dari tuduhan. Namun, Datuk Meringgih masih juga belum puas. Ia kemudian menyuruh seseorang untuk meracun Sitti Nurbaya. Kali ini, perbuatannya berhasil. Sitti Nurbaya meninggal karena keracunan.
Rupanya, berita kematian Sitti Nurbaya membuat sedih ibu Samsulbahri. Ia kemudian jatuh sakit, dan tidak berapa lama kemudian meninggal dunia.
Berita kematian Sitti Nurbaya dan ibu Samsulbahri, sampai juga ke Jakarta. Samsulbahri yang merasa amat berduka, mula-mula mencoba bunuh diri. Beruntung, temannya, Arifin, dapat menggagalkan tindakan nekat Samsulbahri. Namun, lain lagi berita yang sampai ke Padang. Di kota ini, Samsulbahri dikabarkan telah meninggal dunia.
Sepuluh tahun berlalu. Samsulbahri kini telah menjadi serdadu kompeni dengan pangkat letnan. Ia juga sekarang lebih dikenal dengan nama Letnan Mas. Sebenarnya, ia menjadi serdadu kompeni bukan karena ia ingin mengabdi kepada kompeni, melainkan terdorong oleh rasa frustasinya mendengar orang-orang yang dicintainya telah meninggal. Oleh karena itu, ia sempat bimbang juga ketika mendapat tugas harus memimpin pasukannya memadamkan pemberontakan yang terjadi di Padang. Bagaimanapun, ia tak dapat begitu saja melupakan tanah leluhurnya itu. Ternyata pemberontakan yang terjadi di Padang itu didalangi oleh Datuk Meringgih.
Dalam pertempuran melawan pemberontak itu, Letnan Mas mendapat perlawanan cukup sengit. Namun, akhirnya ia berhasil menumpasnya, termasuk juga menembak Datuk Meringgih, hingga dalang pemberontak itu tewas. Namun, Letnan Mas luka parah terkena sabetan pedang Datuk Meringgih.
Rupanya, kepala Letnan Mas yang terluka itu, cukup parah. Ia terpaksa dirawat dirumah sakit. Pada saat itulah timbul keinginan Letnan Mas untuk berjumpa dengan ayahnya. Ternyata, pertemuan yang mengharukan antara “Si anak yang hilang” dan ayahnya itu merupakan pertemuan terakhir sekaligus akhir hayat kedua orang itu. Oleh karena setelah Letnan Mas menyatakan bahwa ia Samsulbahri, ia mengembuskan napas di depan ayahnya sendiri. Adapun Sutan Mahmud Syah, begitu tahu bahwa Samsulbahri yang dikiranya telah meninggal beberapa tahun lamanya tiba-tiba kini tergolek kaku menjadi mayat akhirnya pun meninggal dunia pada keesokan harinya.